Main Article Content

Abstract

Physical culture can be understood as objects created by human beings which are an embodiment of the growth and development of cultural values ​​in a particular society, in the form of buildings that have been designated as cultural heritage buildings in the city of Semarang. The building is the Semarang Sobokartti building on Jalan Dr. Cipto Semarang, which is a reflection of the development of humans to always preserve culture both Javanese culture and western or European culture


The approach used in this research is an empirical approach and a comparative approach to law anthropology. In an empirical approach, the sobokartti building is a physical culture which is a historic building that accommodates traditional arts which are closely related to Javanese culture, namely karawitan training, puppetry routine, puppetry courses, host courses, dancing courses and batik training. It should be appreciated because the community can maintain its preservation until now by showing the existence of Javanese culture with a love for culture that deserves to be preserved and for the nation's successor generation. Likewise with a comparative approach, it is said that the existence of physical culture in the sobokartti building is expected by the government to have regulations on cultural heritage objects, namely historic buildings or ancient buildings of the Sobokartti Semarang building as outlined in the Cultural Heritage Law No. 11 of 2010 to protect cultural heritage buildings with the aim of preserving, utilizing, and maintaining the beauty of a cultural heritage building Sobokartti Semarang.


Suggestions that will be used in this research that is the role of the Government and Society to maintain physical cultural wealth should be developed by the nation's next generation, with the utilization of the Sobokartti building can provide sustainable use. So that, the Government and the community have the desire to protect and preserve the function of the Sobokartti Semarang building.

Article Details

How to Cite
Handayani, E., & Wicaksono, S. A. (2021). Existence of Sobokartti Building as A Physical Culture in Semarang City in Law Anthropology Approach. International Journal of Multidisciplinary: Applied Business and Education Research, 2(11), 1243-1249. https://doi.org/10.11594/10.11594/ijmaber.02.11.16

References

Book:
Budiman, Amen, 1978, Semarang Riwayatmu Dulu, Semarang : Tanjungsari, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992. Undang-Undang Rebuplik Indonesia Nomor 5 Tahun 1992
-----------------, 1993, Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1993. Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Propinsi Jawa Tengah, 2011. Undang-Undang Rbuplik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya
Eko Budihardjo, 1992, Inventarisasi Bangunan Kuno di Jawa Tengah, Semarang, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Bratawijaya, Ungkapan Bahasa Jawa Sebagai Pendukung Pembentuikkan Kebudayaan Nasional, Linguistik Indonesia, 2 :115-129
----------------, Thomas W, 1997, Mengungkapkan dan Mengenal Budaya Jawa, Pradnya Paramita, Jakarta
Colombijn, Freek, dkk(eds.), 2005, Kota Lama Kota Baru, Sejarah Kota-Kota di Indonesia, Ombak, Yogyakarta.
Maran, Rags Rafael, 2000, Manusia dan Kebudayaan dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Masinambaouw, E.K.M., 2003, Hukum dan Kemajemukan Budaya, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta
Mulyana D, 2005, Komunikasi antar budaya, Remadja Roosdakarya, Semarang.
Oktavianus, 2006. “ Nilai Budaya Dalam Ungkapan Minangkabau Sebuah Kajian dari Antropologi Linguistik Indonesia
Tulolli, Nani, dkk, 2003, Dialog Budaya Wahana Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Bangsa, CV Mitra Sari.
Sudibyo, Iman, 2006, Peranan Kebudayaan Jawa Dalam Pengembangan Kebudayaan Nasional dalam Pernak-Pernik Budaya Jawa, Salatiga : Pusat Studi Budaya Jawa FKIP UKSW kerjasama dengan Widyasari Press.
Tjahyono Rahardjo, 2013, Javaanse Schouwburg Sobokartti dan Visi Indonesia Merdeka, Unika, Semarang.
Tilaar H.A.R., 2002, Pendidikan, Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia, Bandung, Remadja Roosdakarya
Wijanarka, 2007, Semarang Tempo Dulu, Teori Desain Kawasan Bersejarah, Ombak, Yogyakarta.
Wilardjo, 2007, Pengetahuan Budaya (Humanities), Pradnya Paramita, Semarang

Journal / paper / thesis
Adisubrata, Muchatif, 2001, Studi Analisis Implementasi Kebijakan Konservasi Bangunan Bersejarah Kawasan Kota Lama di Kota Semarang, thesis, Program Pasca Sarjana, Magister Ilmu Administrasi, Magister Administrasi Publik, Undip, Semarang
Djono, Tri Prasetyo Utomo, Slamet Subiyantoro, Nilai Kearifan Lokal Rumah Tradisional Jawa, Jurnal Humaniora Vol. 24 no.3, Oktober 2013, Hal.269-278.
Hidayatun, Maria I, “Pendhapa dalam Era Modernisasi : Bentuk, Fungsi, Makna Pendhopo pada Arsitektur Jawa dalam Perubahan Kebudayaan, Dimensi Teknik Arsitek No.27 hal . 26/27.
Kusumasari, Bevaola, Alam, Quamrul, 2012, Local Wisdom –based disaster recovery model in Indonesia, disaster Prevention and Mangement Vol.21 No.3, 2012, pp,351-369.
Nasir, MA, 2015, Perlindungan Hukum Terhadap Cagar Budaya di Kabupaten Semarang ( Studi Tentang Perlindungan Hukum Situs Cagar Budaya Candi Ngempon), penerbit unnes
Nuryani, Tri Rahayu, Saetyanto, Agus Effendi, 2014, Model Pewarisan Nilai-Nilai Budaya Jawa Melalui Pemanfaatan Upacara Ritual, Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol.12 No. 1, Januari – April 2014, hal. 55-69
Purwadi, 2012, Konsep Kekuasaan Jawa Menurut Serat Nitipraja, Universitas Negeri Yogyakarta.
Rimawati,Ragil, 2011, Pengembangan Sobokarti Sebagai Java Heritage Center, thesis, Fakultas Teknik Arsitek Undip, Semarang.

Sartini, Ni Wayan, 2009, Menggali Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa Lewat Ungkapan ( Bebasan, saloka, paribasan ), Jurnal ilmiah Bahasa dan Sastra, Vol. V no.1, 2009.
Sya, Ahma, HM, 2013, Arah Kebijakan Dan Program Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Budaya, disampaikan dalam Seminar Internasional Heritage Jawa Tengah pada tanggal 16-17 Juni 2013 di Magelang

Laws and regulations
Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 tentang Undang-Undang Cagar Budaya.

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23 tentang Kebudayaan Nasional

Surat Keputusan Walikotamadya Dati II Semarang Nomor 646/50 tanggal 4 Februari 1992 tentang Konservasi Bangunan-Bangunan Kuno/bersejarah di Wilayah Kotamadya Dati II Semarang, Gedung Kesenian Sobokartti ditetapkam sebagai bangunan yang dilindungi Undang-Undang Monumen ( Monumen Ordonantie ) Stbl. 1931 Nomor 238 juncto Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor Pem.35/1/7 tanggal 5 Februari 1960.